Welcome

Assalamu'alaikum wr. wb. ..

Sabtu, 03 Desember 2011

Jiwa-jiwa yang tercecer, berintegrasi dalam satu ruh

Tak semua lelucon yang keluar dari mulutmu patut ditertawakan !
Diriku mulai teringat akan semua memori catatan akhir sekolah, dimana setiap hari yang akan kulalui, ku memulainya dengan berlari mengeluakan tetes demi tetes peluh hangat sebagai bekal mineral yang dapat membasuh keluh dalam menjalani hari.
Saat mereka semua tersungkur frustasi atas segala penderitaan dan jerit tangis atas semua tragedi nyata yang harus dihadapi. kututup telinga dan kuberlari menggapai segala kemustahilan mereka. dan apa jadinya, ketakutan mereka berujung gores tawa dan tetes air mata.


whathever atas apa yang sekarang kamu katakan (bukan berarti sikap apatis yang aku tunjukkan), setidaknya aku ingin meniru katak tuli yang berhasil menaiki menara.
dengan berjalannya waktu, ceceran jiwa-jiwa yang hilang itu mulai kembali dalam ruh yang lemah ini, penderitaan jerit keluh atas segala peluh. setiap usaha berakhir dengan keluh, setiap langkah terhenti dalam tirani payah, dan setiap tantangan akan terstatiskan dalam kata 'susah'.

'Dan roda itu akan terus berputar', titik nadir dari keterpurukan. Mengeluh adalah kemenangan nafsu dan tangis hati yang pilu. tetapi jiwa yang sejati tak akan menyalahkan raga yang ingin bersandar dalam indahnya 'penghujung remaja'. biarkan semuanya berjalan dalam alur kehidupannya, sesukanya semau mereka, semuanya adalah mahakarya terhebat dalam goresan kanvas dinding kehidupan dunia. itulah dia yang sebenarnya ..

Diriku bukanlah sebuah batang pohon bambu yang akan bergoyang jika terhempas angin, diriku adalah setangkai 'pohon jati yang akan tumbang jika tercabut akarnya'. terpaan dunia takkan mampu goyahkan ranting ideologi dan mimpi yang telah tertanam dalam akar prinsip batang jiwa.

Dan sekarang kutemukan siapa sebenarnya yang telah menanam akar itu dan siapa yang akan mencabut akar itu dari kehidupannya dalam pijakan bumi.
jiwa-jiwa yang tercecer itu telah memupuk kembali dalam ruh yang satu. terhadapmu yang telah memberikan cermin kepribadianku yang telah lama hilang dalam kehidupanku, semoga engkau tahu itu ! *terimakasih.

Semua akan kembali pada yang kuasa, usaha yang kutanamkan dalam jiwa tak akan terhapuskan oleh keluh mulut semata, semuanya bahagia, dan semua akan kunikmati dalam pijakan menyusuri tiap pelosok dunia.
deklarasi kembalinya jiwa-jiwa yang tercecer menuju ruh yang satu, kehidupan yang baru, ideologi yang baru, prinsip yang kembali melebur menjadi satu, berkolaborasi dengan mimpi-mimpi dan semangat pengabdian dan dedikasi terhadap mereka, mereka yang telah menyirami pohon hebat dalam jiwaku dengan nasihat-nasihatnya, yang telah mengembalikan puing-puing jiwa yang tercecer sesaat dalam lembah dunia, kembali tumbuh menyatu dalam ruh yang satu.

Dan semuanya telah kembali, kembali menjadi diriku, diriku yang sebenarnya, sebenar-benar jiwa, bukan jiwa yang dibentuk mereka, tetapi jiwa yang membentuk dirinya.
selamat tinggal kegalauan, selamat tinggal keluh kesah, dan selamat tinggal dosa-dosa hina. aku takkan kembali pada kalian semua. kan kulambaikan tanganku saat aku berdiri pada podium manisnya keringat yang ku teteskan :)

Dan aku menjadi dan akan selamanya bertahan untuk menjadi sosok diriku yang sebenarnya, bukan kamu, dia atau mereka. dan inilah saatnya :)

Bismillah.. pondasiku adalah Al-Qur'an !