Welcome

Assalamu'alaikum wr. wb. ..

Minggu, 20 April 2014

Surat Sahabat


        Satu tahun bukanlah waktu yang singkat. Satu tahun adalah hari-hari yang telah menjadi sejarah dalam kehidupan kita masing-masing.
        Prolog tersebut merupakan refleksi dari apa yang telah kita lakukan selama kurang lebih satu tahun ini. Allah, beserta malaikat-malaikatnya tak henti mengawasi dan membimbing kita melangkah menyusuri rimbunnya dunia. Dunia ini tak lantas Allah ciptakan hanya untuk perseorangan, tetapi Allah menciptakan dunia ini untuk kebersamaan dan perbedaan yang ada. Ribuan etnis dan ras berkembang penuh keberagaman, dari situlah timbul keberagaman yang lantas bolehlah saya menyebutnya sebagai pelangi kehidupan. Dari situlah Allah memberikan kita makna indahnya perbedaaan dan kebersamaan dalam kehidupan.
        Kehidupan telah membimbing untuk selalu belajar tentang kebijaksanaan, keikhlasan, dan kesabaran. Tak jarang ditemui perselisihan, perdebatan, hinaan, dan olokan, semua hal tersebut adalah hal yang siap dijumpai dalam kehidupan ini. Tak lantas putus asa, ataupun berendah diri, Allah menciptakan manusia dengan akal dan pikiran yang sempurna. Melalui akal nurani tersebutlah lantas kita mampu mengatakan aku rapopo, kita mampu menyuarakan optimis sampai finis. Kekuatan tersebut muncul karena adanya kebersamaan, dan keberagaman hidup.
        Jiwa ini terbentuk dari apa yang membentuknya. Angin akan berhembus dari apa yang memaksanya untuk berhembus. Prinsip dan landasan akan semakin kuat jika ia selalu diterpa oleh hal yang lebih keras daripadanya. Semua hal tersebut mengartikan bahwa kehidupan ini tak lepas dari apa yang ada didalamnya. Permasalahan yang komplek, tantangan yang semakin curam, dan tekanan yang semakin berat, ibarat asahan pisau. Jikalau kita mau untuk menerpanya, dan kita terhempas olehnya, maka kita telah melakukan langkah untuk menajamkan kehidupan.
        Kawan-kawan seperjuangan, satu tahun bukanlah waktu yang lambat. Apapun yang bisa diambil, ambillah, dan apapun yang bisa dipungut, maka pungutlah. Percayalah bahwa dalam hidup ini Allah tidak pernah menakdirkan sesuatu yang bersifat kesiasiaan, maka jangan sampai kita terjerumus dalam lubang kesiasiaan tersebut.
        Apapun persoalan, dan permasalahan yang kita hadapi, sesulit apapun hal tersebut, percayalah bahwa Allah itu ada didalam hati, Ia tidak memberikan suatu permasalahan melebihi kemampuan manusia tersebut dalam menyelesaikannya. Allah itu baik, Allah tidak akan berbuat yang buruk kepada kita, selagi kita tetap melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.
        Sebuah kapal kecil telah yang mengarungi lautan yang luas, dan saat ini kapal tersebut mulai merapat kedaratan yang ditemuinya. Awak kapal tak akan sepenuhnya meninggalkan sesuatu yang bersifat materi, tetapi setidaknya apa yang telah ia lakukan bersama awak yang lainnya tersebut merupakan hal yang berharga.
        Mengarungi lautan dengan terjangan ombak dan keganasan laut bebas, merupakan hal yang tidak mungkin didapatkan oleh mereka yang duduk manis dalam pangkuan dunia. Perjalanan tersebut merupakan harta yang lebih berharga daripada materi, tahta, ataupun mahkota. Optimis dan kerja keras telah menghantarkan mereka dari keganasan laut bebas.
        Tak akan terputus, semangat perjuangan tersebut, tak akan berlepas, tangan-tangan Tuhan akan terus menaungi langkah mulia mereka. Suatu hal yang patut menjadi teladan, setiap perjuangan yang mereka lakukan tak pernah melupakan Tuhannya yang telah menciptakannya. Karena mereka percaya, bahwa Tuhan itu ada, karunia Allah benar adanya.
        Dunia adalah sungai yang mengalir, jika kita hanyut maka kita akan terbawa sampai lautan yang bebas. Kehidupan di laut adalah ikan, karena ia akan melawan arus untuk tetap hidup.