Satu tahun bukanlah waktu yang singkat. Satu tahun adalah hari-hari yang telah menjadi sejarah dalam kehidupan kita masing-masing.
Prolog tersebut merupakan refleksi dari apa yang telah kita lakukan
selama kurang lebih satu tahun ini. Allah, beserta malaikat-malaikatnya tak
henti mengawasi dan membimbing kita melangkah menyusuri rimbunnya dunia. Dunia ini
tak lantas Allah ciptakan hanya untuk perseorangan, tetapi Allah menciptakan
dunia ini untuk kebersamaan dan perbedaan yang ada. Ribuan etnis dan ras
berkembang penuh keberagaman, dari situlah timbul keberagaman yang lantas
bolehlah saya menyebutnya sebagai pelangi kehidupan. Dari situlah Allah memberikan
kita makna indahnya perbedaaan dan kebersamaan dalam kehidupan.
Kehidupan telah membimbing untuk selalu belajar tentang kebijaksanaan, keikhlasan, dan kesabaran. Tak
jarang ditemui perselisihan, perdebatan, hinaan, dan olokan, semua hal tersebut
adalah hal yang siap dijumpai dalam kehidupan ini. Tak lantas putus asa,
ataupun berendah diri, Allah menciptakan manusia dengan akal dan pikiran yang
sempurna. Melalui akal nurani tersebutlah lantas kita mampu mengatakan aku rapopo, kita mampu menyuarakan optimis sampai finis. Kekuatan tersebut
muncul karena adanya kebersamaan, dan keberagaman hidup.
Jiwa
ini terbentuk dari apa yang membentuknya. Angin akan berhembus dari apa yang
memaksanya untuk berhembus. Prinsip dan landasan akan semakin kuat jika ia selalu
diterpa oleh hal yang lebih keras daripadanya. Semua hal tersebut mengartikan bahwa kehidupan ini
tak lepas dari apa yang ada didalamnya. Permasalahan yang komplek, tantangan
yang semakin curam, dan tekanan yang semakin berat, ibarat asahan pisau.
Jikalau kita mau untuk menerpanya, dan kita terhempas olehnya, maka
kita telah melakukan langkah untuk menajamkan kehidupan.
Kawan-kawan seperjuangan, satu tahun bukanlah waktu yang lambat. Apapun
yang bisa diambil, ambillah, dan apapun yang bisa dipungut, maka pungutlah.
Percayalah bahwa dalam hidup ini Allah tidak pernah menakdirkan sesuatu yang bersifat
kesiasiaan, maka jangan sampai kita terjerumus dalam lubang kesiasiaan
tersebut.
Apapun persoalan, dan permasalahan yang kita hadapi, sesulit apapun hal
tersebut, percayalah bahwa Allah itu ada didalam
hati, Ia tidak memberikan
suatu permasalahan melebihi kemampuan manusia tersebut dalam menyelesaikannya.
Allah itu baik, Allah tidak akan berbuat yang buruk kepada kita, selagi kita tetap melakukan apa
yang menjadi kehendak-Nya.
Sebuah kapal kecil telah yang mengarungi lautan yang luas, dan saat ini
kapal tersebut mulai merapat kedaratan yang ditemuinya. Awak kapal tak akan
sepenuhnya meninggalkan sesuatu yang bersifat materi, tetapi setidaknya apa
yang telah ia lakukan bersama awak yang lainnya tersebut merupakan hal yang
berharga.
Mengarungi lautan dengan terjangan ombak dan
keganasan laut bebas, merupakan hal yang tidak mungkin didapatkan oleh mereka
yang duduk manis dalam pangkuan dunia. Perjalanan tersebut merupakan harta yang
lebih berharga daripada materi, tahta, ataupun mahkota. Optimis dan kerja keras
telah menghantarkan mereka dari keganasan laut bebas.
Tak
akan terputus, semangat perjuangan tersebut, tak akan berlepas, tangan-tangan
Tuhan akan terus menaungi langkah mulia mereka. Suatu hal yang patut menjadi
teladan, setiap perjuangan yang mereka lakukan tak pernah melupakan Tuhannya
yang telah menciptakannya. Karena mereka percaya, bahwa Tuhan itu ada, karunia
Allah benar adanya.
Dunia
adalah sungai yang mengalir, jika kita hanyut maka kita akan terbawa sampai
lautan yang bebas. Kehidupan di laut adalah ikan, karena ia akan melawan
arus untuk tetap hidup.