Welcome

Assalamu'alaikum wr. wb. ..

Jumat, 21 Maret 2014

Mimpi yang Tak Sempat Tertulis

        Dirimu adalah apa yang engkau pikirkan, dirimu saat ini adalah impianmu dimasa lalu. Kalimat itu masih saja teringat ketika setiap kali aku membicarakan ataupun mendiskusikan tentang sebuah mimpi. Mimpi adalah keinginan yang ingin kita capai pada suatu hari kelak. Seperti halnya cita-cita, keberadaan mimpi bertempat di masa depan, keberadaannya masih menjadi misteri. Akankah misteri itu dapat dipecahkan? Usaha dan do’a yang mampu menjawabnya dengan lantang dan tegas.
        Setiap manusia yang hidup di dunia ini idealnya mempunyai impian, atau dalam kata lain adalah cita-cita. Impian dan cita-cita telah menjadi sebuah tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam hidupnya. Seperti halnya umat Islam, hidup di dunia ini mempunyai tujuan untuk masuk surga, seperti halnya kalau kita ibaratkan dengan orang yg berpuasa, pasti tujuannya adalah mencari ridho dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
        Impian menjadi sebuah misteri yang jawabannya belum dapat ditebak kepastiannya sekarang. Pilihan dari jawaban tersebut diantara dua pilihan dan kepastian, pertama adalah sesuai (terwujud) dan yang kedua adalah tidak sesuai (tidak terwujud). Dua kepastian itu adalah jawaban awal yang mudah kita tebak sesuai dengan usaha dan do’a kita dalam mencapai mimpi tersebut.
       Ada pepatah yang mengatakan bahwa kemarin adalah masa lalu, sekarang adalah realita, dan esok adalah cita-cita. Sebuah cita-cita dapat diraih ketika kita berusaha untuk meraihnya, yakni melakukan apa pun yang sejalan untuk dapat meraih cita-cita tersebut. Banyak jalan menuju ketercapaian cita-cita tersebut, yang membedakan adalah intensitas, kemauan dan keyakinan kita dalam berusaha meraih hal tersebut.
        Dalam firmanNya, Allah mengatakan bahwa; Allah tidak akan mengubah suatu kaum selain kaum tersebut mengubahnya sendiri. Firman tersebut menjelaskan bahwasanya segala bentuk perubahan dalam diri kita dimulai dari niat dan usaha yang kita lakukan, sebagaimana usaha dalam meraih cita-cita yang kita Impikan, Allah akan mendekatkan kita pada impian kita jika kita mau dan mampu berusaha untuk mencapainya.
        Dalam merealisasikan cita dan impian seseorang, harus mempertimbangkan dan meningkatkan kemampuan diri kita dalam be-DUIT. Duit yang dimaksud disini bukan sembarang duit, melainkan Do’a, Usaha, Ikhtiyar, dan Tawakal (DUIT). Keempat komponen tersebut merupakan kunci sukses dalam tercapainya impian dan cita-cita.
        Beberapa orang mengatakan bahwa hal yang paling utama dalam mewujudkan mimpi adalah usaha, do it. Usaha adalah unsur utama dalam rentetan ketercapaian cita dan mimpi yang kita rencakan. Maka dari itu, usaha yang keras akan mengalirkan impian dan cita-cita kita menuju dermaga keterwujudan yang benar-benar nyata, di kemudian hari kelak. Percayalah, bahwa usaha keras tak akan menghianati.
        Kemungkinan yang kedua adalah tidak sesuai (tak terwujud). Ini dikarenakan usaha yang kita lakukan tidak sesuai dengan tujuan cita dan impian yang sudah kita tuliskan di awal. Banyak hal yang mempengaruhi tidak tercapaianya cita dan harapan, salah satunya adalah minimnya sebuah usaha, atau tidak sesuainya usaha yang dilakukan dengan mimpi yang diinginkan. Hal semacam itu patutnya sangat dan wajib kita hindari, karena sikap malas hanya akan menjadikan mimpi dan cita kita semakin jauh dari kata terjuwud, hanya sebagai angan dan hiasan hidup, tanpa ada keterwujudan.
        Terlepas dari kedua hal tersebut diatas. Sebuah mimpi nyatanya dapat tercapai atas dasar kuasa Allah SWT. Benar pernyataan yang mengatakan bahawanya manusia yang merencanakan tetapi Allah yang berkehendak. Rencana Allah jauh lebih baik dari rencana yang dibuat oleh manusia.
        Sedikit bercerita tentang diri saya, dahulu, saya pernah bermimpi dan mempunyai keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya naik pesawat, mimpi tersebut saya tuliskan akan terwujud pada tahun ini, tahun 2013. Begitu sederhana mimpi ku saat itu, aku sendiri tak tahu apakah usaha yang telah aku lakukan telah mendekatkanku pada mimpi itu atau tidak. aku hanya mampu berdo’a dan berusaha dengan giat, tepatnya melakukan kegiatan dan rutinitas yang ku alami sebaik dan sebisa kemampuan.
        Namun, rencana Allah berkata lain, Allah mempunyai rencana jauh lebih indah daripada rencana yang dibuat oleh manusia. Hingga pertengahan tahun ini, saya tidak merasakan tanda-tanda bahwa impian saya tersebut akan segera terwujud. Namun, Allah mengendaki yang lain, rencana Allah jauuh lebih indah daripada rencana manusia.
        Sebuah kabar yang begitu indah, tepatnya dibulan Ramadhan tahun 2013 lalu. mimpi saya akan segera terwujud, terjuwud bersamaan dengan sebuah impian yang belum sempat saya tuliskan dalam do’a. Tahun 2014, tepatnya bulan Februari, InsyaAllah penerbangan pertama dalam hidup saya, menuju kota Makkah dan Madinah. Mengudara, bersama kebahagiaan yang takkan pernah terlupakan.
 
terimakasih Allah, kau begitu Indah :)

Barokallah …


Malaysia Internasional Airport

Kamis, 20 Maret 2014

Panggilan Allah

Masih ku ingat saat itu aku hanya bermimpi. berada dalam sebuah bangunan yang Indah dengan ornamen khas timur tengah, disana banyak orang yang khusyu dalam do'a, sujud dan tilawahnya. Semua orang tersebut merasakan ketenangan dan kekhusyukan, namun aku justru merasa kebingungan, dimana kah aku sekarang? namun, mimpi tersebut membuat hati saya tenang, dan damai, ternyata seperti itulah yang dinamakan mimpi indah :)

Allah mempunyai rencana lain dari yang direncanakan manusia. kemustahilan tersebut luluh atas kuasa Allah SWT. Allah memanggil dengan penuh kelembutan dan kemesraan-Nya. suatu hal yang tidak saya impikan, tetapi Allah benar-benar mewujudkan apa yang saya alami dalam mimpi tersebut, yang lantas saya menyebut ini sebagai sebuah panggilan kemuliaan :)

sebuah bangunan masjid yang Indah, masjid yang terletak di Madinah, Nabawi :)
ya Allah, rasa rindu ini selalu ada, izinkanlah hamba kembali menziarahi jejak perjuangan Islam, dan menikmati khusyu' nya ibadah di Masjid Nabawi bersama Rasulullah SAW :)