Dirimu
adalah apa yang engkau pikirkan, dirimu saat ini adalah impianmu dimasa lalu.
Kalimat itu masih saja teringat ketika setiap kali aku membicarakan ataupun
mendiskusikan tentang sebuah mimpi. Mimpi adalah keinginan yang ingin kita
capai pada suatu hari kelak. Seperti halnya cita-cita, keberadaan mimpi bertempat di
masa depan, keberadaannya masih menjadi misteri. Akankah misteri itu dapat
dipecahkan? Usaha dan do’a yang mampu menjawabnya dengan lantang dan tegas.
Setiap
manusia yang hidup di dunia ini idealnya mempunyai impian, atau dalam kata lain
adalah cita-cita. Impian dan cita-cita telah menjadi sebuah tujuan yang ingin
dicapai seseorang dalam hidupnya. Seperti halnya umat Islam, hidup di dunia ini
mempunyai tujuan untuk masuk surga, seperti halnya kalau kita
ibaratkan dengan orang yg berpuasa, pasti tujuannya adalah mencari ridho dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
Impian menjadi sebuah misteri yang jawabannya belum dapat ditebak
kepastiannya sekarang. Pilihan dari jawaban tersebut diantara dua pilihan dan
kepastian, pertama
adalah sesuai (terwujud) dan yang kedua adalah tidak sesuai (tidak terwujud).
Dua kepastian itu adalah jawaban awal yang mudah kita tebak sesuai dengan usaha
dan do’a kita dalam mencapai mimpi tersebut.
Ada pepatah
yang mengatakan bahwa kemarin adalah masa
lalu, sekarang adalah realita, dan esok adalah cita-cita. Sebuah cita-cita
dapat diraih ketika kita berusaha untuk meraihnya, yakni melakukan apa pun yang
sejalan untuk dapat meraih cita-cita tersebut. Banyak jalan menuju ketercapaian
cita-cita tersebut, yang membedakan adalah intensitas,
kemauan dan keyakinan kita dalam berusaha meraih hal tersebut.
Dalam firmanNya, Allah mengatakan bahwa; Allah tidak akan mengubah suatu
kaum selain kaum tersebut mengubahnya sendiri. Firman tersebut menjelaskan
bahwasanya segala bentuk perubahan dalam diri kita dimulai dari niat dan usaha
yang kita lakukan, sebagaimana usaha dalam meraih cita-cita yang kita Impikan,
Allah akan mendekatkan kita pada impian kita jika kita mau dan mampu berusaha
untuk mencapainya.
Dalam
merealisasikan cita dan impian seseorang, harus mempertimbangkan dan
meningkatkan kemampuan diri kita dalam be-DUIT. Duit yang dimaksud disini bukan
sembarang duit, melainkan Do’a, Usaha, Ikhtiyar, dan Tawakal (DUIT). Keempat
komponen tersebut merupakan kunci sukses dalam tercapainya impian dan
cita-cita.
Beberapa orang mengatakan bahwa hal yang paling utama dalam mewujudkan
mimpi adalah usaha, do it. Usaha
adalah unsur utama dalam rentetan ketercapaian cita dan mimpi yang kita
rencakan. Maka dari itu, usaha yang keras akan mengalirkan impian dan cita-cita
kita menuju dermaga keterwujudan yang benar-benar nyata, di kemudian hari
kelak. Percayalah, bahwa usaha keras tak
akan menghianati.
Kemungkinan
yang kedua adalah tidak sesuai (tak terwujud). Ini dikarenakan usaha yang kita
lakukan tidak sesuai dengan tujuan cita dan impian yang sudah kita tuliskan di
awal. Banyak hal yang mempengaruhi tidak tercapaianya cita dan harapan, salah
satunya adalah minimnya sebuah usaha, atau tidak sesuainya usaha yang dilakukan
dengan mimpi yang diinginkan. Hal semacam itu patutnya sangat dan wajib kita
hindari, karena sikap malas hanya akan menjadikan mimpi dan cita kita semakin
jauh dari kata terjuwud, hanya sebagai angan dan hiasan hidup, tanpa ada keterwujudan.
Terlepas
dari kedua hal tersebut diatas. Sebuah mimpi nyatanya dapat tercapai atas dasar
kuasa Allah SWT. Benar pernyataan yang mengatakan bahawanya manusia yang
merencanakan tetapi Allah yang berkehendak. Rencana Allah jauh lebih baik dari
rencana yang dibuat oleh manusia.
Sedikit bercerita tentang diri saya, dahulu, saya pernah bermimpi dan
mempunyai keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya naik pesawat, mimpi
tersebut saya tuliskan akan terwujud pada tahun ini, tahun 2013. Begitu
sederhana mimpi ku saat itu, aku sendiri tak tahu apakah usaha yang telah aku lakukan telah mendekatkanku pada mimpi itu atau tidak. aku hanya mampu berdo’a dan berusaha dengan giat, tepatnya
melakukan kegiatan dan rutinitas yang ku alami sebaik dan sebisa kemampuan.
Namun,
rencana Allah berkata lain, Allah mempunyai rencana jauh lebih indah daripada
rencana yang dibuat oleh manusia. Hingga pertengahan tahun ini, saya tidak
merasakan tanda-tanda bahwa impian saya tersebut akan segera terwujud. Namun, Allah mengendaki yang lain,
rencana Allah jauuh lebih indah daripada rencana manusia.
Sebuah kabar yang begitu indah, tepatnya dibulan Ramadhan tahun 2013
lalu. mimpi saya akan segera
terwujud, terjuwud bersamaan dengan sebuah impian yang belum sempat saya
tuliskan dalam do’a. Tahun 2014, tepatnya bulan Februari, InsyaAllah penerbangan
pertama dalam hidup saya, menuju kota Makkah dan Madinah. Mengudara, bersama
kebahagiaan yang takkan pernah terlupakan.
terimakasih Allah, kau begitu Indah :)
Barokallah …
Malaysia Internasional Airport